::: Simak berbagai info PKPT IPNU IPPNU UIN Maliki melalui media sosial Facebook (fb.me/gemnucampus), Instagram (@ipnuippnu_uin) :::: kritik, saran, pengiriman artikel bisa di kirimkan di email redaksi PKPT IPNU IPPNU UIN Maliki. ipnuippnu@gmail.com, atau bisa menghubungi Rekan Moch Nasruddin melalui WhatsApp +6285708700731"
Selamat Datang di Portal Resmi PKPT IPNU IPPNU UIN Malang
Pengurus PKPT IPNU IPPNU UIN Malang Masa Khidmah 2016-2017
Karena IPNU-IPPNU, maka aku ada
Belajar Berjuang Bertaqwa
Pimpinan Pusat IPNU Luncurkan Logo Harlah Ke-63

-Ku Tahu Cintamu Kepada Umat: Ummatiy, ummatiy-

Oleh: sidiq nugroho

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (Q.S At-Taubah: 128)

Ayat di atas menunjukkan kepada kita betapa besar kecintaan Rosulullah kepada umatnya. Kita sering mendengar cerita bahwa kata terakhir yang diucapkan Kanjeng Nabi Muhammad ialah kata-kata "ummatiy, ummatiy" bahkan pada detik-detik akhir hayatnya, Rosulullah masih sempat-sempatnya memohon agar rasa sakit sakarotul maut umat Muhammad dibebankan kepada beliau Rosulullah yang mulia. Ada riwayat juga yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW di akhirat kelak akan mencari-cari umatnya yang masih di neraka. Orang itu ternyata orang yang tidak mempunyai satupun amal kecuali kalimah syahadat. Ia telah menjadi "arang" di neraka hingga akhirnya ditemukan oleh malaikat yang kemudian memandikan orang tersebut di telaga Nabi. Orang itupun bersih kembali menjadi orang yang tampan dan segar bugar. Akhirnya Allah memasukkannya ke surga. Riwayat-riwayat di atas pernah kami dengar dalam pengajian-pengajian, wallahu a'lam bis showab. Ada riwayat yang berbeda pula. Ada yang menyatakan nabi mengucapkan "ummati, ummati" setelah selesai membaca surat Ibrahim ayat 36 dan surat al-Maidah ayat 118, maka Nabi mengangkat kedua tangannya dan mengucapkan: Ya Allah, umatku, umatku, dan Nabi menangis. Maka Allah berkata, “ Wahai Jibril, pergilah kepada Muhammad (Dan Tuhanmu Maha Mengetahui) dan tanyakan padanya apa yang menyebabkannya menangis? maka Jibril mendatanginya dan menanyakannya, maka Rasulullah menceritakan apa yang telah diceritakan, maka Allah menjawab : “Wahai Jibril, pergilah kepada Muhammad dan katakanlah, “Sesungguhnya Kami akan meridhai umatmu, dan tidak akan berbuat buruk pada umatmu “. (HR. Muslim). Yang terpenting untuk digaris bawahi adalah rasa cinta nabi kepada umatnya sangat besar, dan hal itu tak perlu diperdebatkan karena dengan jelas Allah menyebutnya dalam kitab suci Al-Qur'an sebagaimana keterangan di atas.


Beruntunglah kita bisa menjadi umat Nabi Muhammad SAW, karena umat Muhammad-lah yang disebut "khoiro ummah". Tentu hal tersebut berkat Nabi Muhammad yang sangat cinta kepada umatnya. Bagaimana bisa kita menjadi "khoiro ummah"? Ada analogi sederhana mengenai hal itu. Allah sangat mencintai Nabi Muhammad, andai Nabi meminta apapun pasti Allah memberinya sebab tak mungkin permintaan seorang kekasih ditolak. Sedangkan Nabi Muhammad sangat mencintai umatnya, tentu seseorang akan memberi yang terbaik kepada orang yang dicintainya, begitu pula Nabi kepada umatnya. Ringkas kata Nabi yang sangat cinta kepada umatnya memintakan kebaikan untuk umat. Karena Allah cinta kepada Nabi, maka permintaan itupun tak ditolak.

Kalau nabi cinta umat hingga berkata "Ummatiy, ummatiy" dan Allah pun akhirnya menjadikan umat muhammad sebagai khoiro ummah, lalu bagaimana kita sebagai umat beliau? Apa yang telah kita korbankan untuk Rosulullah SAW? Adakah kita termasuk golongan orang-orang yang selalu membasahi bibir dengan memperbanyak sholawat kepada Rosulullah sebagai salah satu wujud cinta? Ataukah kita termasuk orang-orang yang lalai akan perjuangan sang Rosul, bahkan untuk mengingatnya sedikitpun kita merasa sibuk. Semoga kita termasuk golongan yang pertama, andai masih berada dalam golongan yang kedua, mari mulai sekarang kita berusaha merubah diri sedikit-demi sedikit menjadi golongan pertama. Golongan yang pernah dibangga-banggakan oleh Nabi. Nabi pernah menyatakan bahwa beliau sangat kagum kepada suatu golongan. Ini kami dengar saat ust Izzudin guru kami di PP Anwaru Huda khutbah di masjid sunan kalijogo, kurang lebih sebagai berikut ceritanya.

Suatu ketika Rasulullah SAW duduk bersama para sahabat dan bertanya kepada mereka: Siapakah di antara makhluk Allah yang paling luar biasa imannya pada Allah SWT?
Para sahabat menjawab, "Malaikat ya Rasulullah".
"Terang saja, malaikat kan makhluk Allah yang paling setia dan tahu duduk perkaranya”, ujar Nabi.

“Kalau begitu, para Nabi dan utusanNya,” ujar para sahabat.“Bagaimana tidak beriman, sedangkan Allah memberi mereka wahyu dari langit melalui para malaikat”, kata Nabi.

“Mungkin para sahabatmu ya Rasulullah?” kata para sahabat lagi,
“Sudah sepantasnya bukan? Mereka menyaksikan segala mukjizatku dan senantiasa berdekatan denganku untuk mengetahui wahyu yang diturunkan kepadaku dan menanyakan segala ikhwal tentangnya", tutur Nabi.

“Lalu siapa?" tanya para sahabat. “Mereka adalah orang-orang yang hidup sesudahku. Tak pernah menyaksikanku tapi membenarkan semua ajaranku. Mereka tidak melihat sendiri mukjizatku, tapi mereka tetap beriman karena itu. Mereka adalah saudara-saudaraku,” kata Nabi.(al-hadits, au kamaa qol). Wallahu a'lam.

Walhasil, cintailah nabi dengan menjalankan ajaran-ajaran serta tuntunan kehidupan dari rosulullah sang uswatun hasanah.

-wallahu a'lam-

Malang, 02-05-2016
Salam, sidiq

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " -Ku Tahu Cintamu Kepada Umat: Ummatiy, ummatiy- "

Posting Komentar